A.
Memahami
Rukhsah
Umat Islam diwajibkan
melaksanakan ibadah yang ada di rukun Islam, yaitu salat, puasa, zakat dan
haji. Syarat dan tata caranya telah ditetapkan. Akan tetapi, ada kondisi
tertentu yang membuat umat Islam terkadang kesulitan mengerjakan ibadah-ibadah
wajib tersebut.
Agama Islam itu
sempurna. Datang dari Yang Maha Sempurna, Allah Swt. Sesuatu yang diwahyukan dari Allah Swt. kepada
nabi dan rasulnya dan dididakwahkan oleh semulia-mulianya hamba dan utusan-Nya,
Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu,
syariatnya pun sempurna. Allah Swt. memberi kemudahan dalam beribadah
kepada-Nya. Kemudahan dalam beribadah kepada Allah Swt. dikenal dengan istilah
rukhsah.
1.Pengertian Rukhsah
Rukhsah artinya ‘keringanan’
atau ‘kelonggaran’. Secara istilah, rukhsah ialah perubahan hukum dari hukum
asalnya karena kondisi atau situasi tertentu dengan tujuan untuk memberikan
kemudahan dan keringanan.
2. Bentuk-Bentuk Rukhsah
a. Rukhsah yang
mengandung istihsan (kebaikan), artinya pelaksanaan ‘azimah atau rukhsah dapat
dipilih oleh seseorang. Apabila rukhsah yang dipilih, itu lebih baik. Contohnya
musafir tidak berpuasa pada Ramadan.
b. Rukhsah yang
menggunakan hukum ‘azimah, artinya hukum yang awalnya haram dapat menjadi halal
karena rukhsah dalam keadaan tertentu. Contohnya, meminum tuak atau memakan
bangkai pada saat keadaan tertentu dapat dihalalkan. Hal ini didasarkan bahwa
apabila perbuatan ini tidak dilakukan, dapat membahayakan nyawanya.
3. Sebab-sebab berlakunya rukhsah
a. rukhsah bukan
untuk berlaku zalim, dosa, atau meringan-ringankan suatu hukum yang sudah
ringan.
b. orang yang
sedang dalam perjalanan (musafir) diberikan keringanan sesuai dengan jarak dan
kondisi yang ditentukan.
c. rukhsah bagi
orang jika tidak mampu menjalankannya seperti puasa di bulan Ramadan
dikarenakan musafir atau sakit.
d. rukhsah
bertujuan untuk menghilangkan kesulitan dan menghendaki keringanan sampai
menemukan kelapangan sesudahnya. Manusia dapat memilih antara melaksanakan ‘azimah
(ketentuan semula) atau rukhsah (keringanan)
B.
Bani
Umaya di Andalusia
1.
Sejarah
Bani Umayah
Saat pengaruh dan kekuasaan Islam
mencapai Barat, ilmu pengetahuan makin berkembang seiring terbentuknya
peradaban Islam. Andalusia merupakan wilayah yang menjadi saksi perkembangan
peradaban Islam dan ilmu pengetahuan yang luar biasa. Banyak sekali ulama yang
lahir pada masa ini dengan bermacam sumbangan pemikiran dan karya yang
dinikmati dan menjadi landasan berpikir hingga sekarang.
Islam berhasil mencapai Andalusia (Spanyol)
yang kita kenal sekarang pada tahun 92 H. Musa bin Nusayr sebagai gubernur
Afrika Utara mengirim pasukan yang dipimpin oleh Tariq bin Ziyad tahun 710 M.
Saat itu, Andalusia dikuasai oleh orang-orang Goth (Gothic).
Pada tanggal 15 Mei 756 M, Abd. Al-Rahman
al-Dakhil memproklamirkan berdirinya Imarah Umayah II di Andalusia. Secara
resmi, kekuasaan kedua dari Dinasti Umayah yang lepas dari Abbasiyah di Baghdad
telah dimulai. Wilayah Islam di Andalusia pada Umayah II ini, dibagi menjadi
lima provinsi yang dikepalai oleh seorang amir. Pusat pemerintahannya adalah
Cordova.
2.
Kejayaan
Islam di Andalusia
Kejayaan
Islam di Andalusia ditunjukkan dengan beberapa perkembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan fisik. Di bidang pembangunan, Andalusia menjadi lebih indah dengan
beberapa bangunan dan taman. Pembangunan meliputi gedung-gedung, seperti pembangunan
kota, istana, masjid, pemukiman dan taman-taman menjadi pembangunan fisik yang
sangat menonjol.
Di
bidang ilmu pengetahuan, muncul ulama dan ilmuwan yang menyumbangkan pemikiran
dan karyanya untuk kemajuan zaman. Ilmu pengetahuan berkembang pada bidang
filsafat, seni, sastra, agama, dan sains.
C.
Materi
Soal Analisis
Untuk materi soal analisis tentang rukhsah
dan kejayaan Islam di Andalusia bisa dikerjakan melalui link di bawah ini:
Terimakasih
0 Comments