Ticker

6/recent/ticker-posts

Materi Soal Analisis Ujian Akhir PAI Kelas 11 Semester 2

 

 

 


Kondisi Islam pada Masa Modern

Sebagaimana pendapat pakar studi Islam, Prof. Dr. H. Harun Nasution bahwa Islam pada masa modern dimulai dari tahun 1800– sekarang. Untuk mengawali pembahasan ini, alangkah baiknya kalian memahami bagaimana kondisi umat Islam pada awal periode tersebut. Di awal periode ini kondisi dunia Islam secara politis berada di bawah kendali kolonial. Pada saat itu di Eropa mengalami kemajuan dalam ilmu pengetahuan. Kemajuan Eropa dengan ditemukannya teknologi perkapalan berkembang pesat pada abad ke-18 dan menjadi penguasa lautan, ekonomi, dan perdagangan di dunia

Di antara kemajuannya adalah dengan adanya penemuan mesin uap yang kemudian melahirkan revolusi industri di Eropa semakin memantapkan kemajuannya. Teknologi perkapalan dan militer berkembang pesat. Sehingga Eropa menjadi penguasa lautan dan bebas melakukan kegiatan ekonomi dan perdagangan dari dan ke seluruh dunia, tanpa mendapat hambatan berarti dari lawan-lawan mereka. Bahkan satu demi satu negeri Islam jatuh kekuasaannya sebagai negeri jajahan.

Sementara itu pada awal abad ke-18, kerajaan Safawi dan Kerajaan Mughal hancur pada paro kedua abad ke-19 M ditangan Inggris. Kekuatan yang terakhir masih disegani adalah Kerajaan Usmani di Turki. Akan tetapi, pada saat itu terus mengalami kemunduran, sehingga dijuluki sebagai the sick man of Europe (orang sakit dari Eropa). Kelemahan kerajaan-kerajaan Islam itu menyebabkan Eropa dapat menjajah negeri-negeri Islam dengan mudah. Baru pada abad ke-20 M, dunia Islam bangkit memerdekakan negerinya dari penjajah Barat. Padahal pada periode klasik (650-1200M), Islam mengalami masa keemasan. Kondisi ini sangat kontras dengan negara negara Barat pada masa itu masih berada pada masa kegelapan. Karenanya, pada masa modern ini muncul kesadaran umat Islam terhadap kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Artikel Inspiratif

Islam dan Peradaban

Islam menampilkan peradaban baru yang esensinya berbeda dengan peradaban sebelumnya. Peradaban yang ditinggalkan Nabi Muhammad misalnya, jelas sangat berbeda dengan peradaban Arab di zaman jahiliyah. Dengan demikian, Islam telah melahirkan revolusi kebudayaan dan peradaban. Meskipun demikian, pengaruh lokal adalah proses alami yang tidak dapat dihindarkan. Akan tetapi, pengaruh ini justru memperkaya peradaban Islam itu sendiri. Contoh: masjid yang dibangun Umar bin Khattab, Dome of the Rock, terletak di Yerusalem, ternyata memiliki arsitektur kombinasi antara Persia dan Romawi.

Contoh yang lebih dekat lagi dan telah berusia berabad-abad adalah Menara Kudus yang merupakan akulturasi unik persentuhan dua kebudayaan. Menurut Ricklefs, ahli sejarah Islam Jawa menyimpulkan bahwa kehadiran Islam di Jawa sangat diwarnai dengan proses harmonisasi dan tidak mengusik elemen-elemen Hindu-Budha, maka Menara Kudus sesungguhnya sangat relevan jika diangkat sebagai simbol kehidupan masyarakat yang cinta akan hidup berdampingan dalam perbedaan.

Salah satu yang mengesankan dalam sendi-sendi peradaban Islam adalah pendidikan seumur hidup (life-long education) yang terukir dalam sejarah sekaligus sabda Nabi Muhammad Saw. “Carilah ilmu dari sejak bayi sampai ke liang lahat.” Islam menempatkan ilmu dalam tempat yang khusus dan memberi nilai lebih terhadap ilmu. Saksinya adalah ratusan hadis dan ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungann dengan ilmu. Hal tersebut masih diperkuat lagi dengan fakta sejarah.

Contohnya: sepanjang abad ke-12 dan sebagian abad ke-13, karya karya kaum muslim telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Penerjemahan ini memperkaya kurikulum Pendidikan dunia Barat. Tidak hanya itu sarjana-sarjana Eropa belajar diberbagai lembaga pendidikan tinggi dunia Islam dan mentransfer ilmu pengetahuan ke dunia Barat.

Sejarah peradaban Islam ditandai dengan hubungan yang harmonis dan dialogis antara ilmu dan nonagama. Kedua disiplin ilmu ini ternyata saling melengkapi. Ilmu-ilmu agama berkembang terlebih dahulu dan seolah-olah mengisyaratkan bahwa manusia dan peradabannya harus dilandasi dengan bangunan keagamaan dan keimanan yang kokoh sebelum ilmu-ilmu lain mewarnai dirinya. (Ringkasan tulisan Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, MA, Ph.D. Kata Pengantar dalam Buku Sejarah Peradaban Islam karya Samsul Munir Amin, Jakarta: AMZAH).

Soal Analisis

Bacalah dengan cermat dan teliti artikel inspiratif di atas! Lalu simpulkan dan tuliskan apa saja yang bisa kalian lakukan sebagai generasi muslim dalam membangun peradaban Islam yang lebih maju? Kaitkanlah artikel di atas dengan pengalaman hidup yang kalian alami! Hasil jawabannya silahkan kirimkan melalui link di bawah ini:

https://forms.gle/PqcJnWk85eVrsh2K9

Terimakasih.

 

Post a Comment

1 Comments


  1. Islam pada masa modern dimulai sekitar tahun 1800 M hingga sekarang. Pada awal periode ini, umat Islam mengalami kemunduran politik karena banyak wilayah Islam jatuh ke tangan penjajah Barat akibat lemahnya kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam. Sementara itu, Eropa justru mengalami kemajuan pesat, terutama dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri, yang ditandai dengan penemuan mesin uap dan revolusi industri.

    Kerajaan-kerajaan Islam besar seperti Safawi dan Mughal runtuh di tangan Inggris, sedangkan Kesultanan Usmani mengalami kemunduran dan disebut sebagai "orang sakit dari Eropa". Kelemahan ini membuat Eropa mudah menjajah negeri-negeri Islam. Namun, pada abad ke-20, bangsa-bangsa Muslim mulai bangkit dan memperjuangkan kemerdekaannya.

    Kondisi ini sangat berbeda dengan masa kejayaan Islam pada periode klasik (650–1200 M), di mana Islam unggul dalam berbagai bidang, sementara Eropa masih berada dalam masa kegelapan. Karena itu, di masa modern muncul kesadaran baru di kalangan umat Islam untuk bangkit dan mengejar kemajuan, terutama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

    ReplyDelete