Sebagai generasi muslim, hendaklah memiliki kepribadian yang bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Kepribadian tersebut tercermin dari sikap yang ditunjukkan setiap hari. Contohnya sikap tata krama, santun dan malu.
Nabi Muhammad Saw. menegaskan tentang pentingnya memiliki kepribadian yang baik dan perlu diterapkan dalam kehidupan nyata. Seperti yang tertera dalam sabdanya:
Dari Abu Hurairah dari nabi Muhammad Saw. beliau mengatakan: “Iman adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh puluh lebih, dan malu termasuk cabangnya.” (HR Muslim)
Pada pembahasan ini, akan dijelaskan tentang tiga sikap yang dapat diterapkan sebagai jalan untuk menjadikan pribadi yang unggul dan memiliki manfaat besar yang terdiri dari tata krama, santunan dan malu.
.
Tata krama
Dalam pengertiannya, berasal dari dua kata yaitu tata yang berarti adat, aturan, norma, peraturan dan krama yang artinya santun, tindakan, perbuatan. Jika digabungkan tata krama adalah kebiasaan yang lahir dari kelompok masyarakat dan berisi norma atau aturan tingkah laku berdasarkan kesopanan.
Dalam berkomunikasi lisan, maka diharuskan untuk:
1.
Menggunakan bahasa yang baik dan sopan
2.
Menjaga pandangan terhadap lawan bicara
3.
Menjaga volume suara agar tidak terlalu keras
Dalam bersikap diharuskan menggunakan bahasa tubuh yang dapat ditangkap maknanya oleh orang lain, baik dari cara duduk, berdiri dan seterusnya, sehingga orang lain merasa nyaman dengan sikap yang kita tunjukkan.
Islam mengajarkan pula tentang tata krama dalam hal berpakaian yang dapat mencerminkan kepribadian pemakainya. Sebagai umat Islam, tentulah pakaian yang dimaksud adalah yang bisa menutupi aurat yang tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain yang bukan mahramnya.
Tata krama juga bisa dilakukan di mana saja, baik di rumah seperti mengucapkan salam kepada orang tua atau di sekolah seperti menyapa guru dengan sopan, bahkan dengan tetangga sekalipun perlu menjalin silaturrahmi dan membantu jika dibutuhkan.
Dengan bertata krama nantinya akan menciptakan suasana yang nyaman, dan memunculkan sikap toleransi antar sesama manusia bahkan akan mendorong terwujudnya kesuksesan karir seseorang.
B.
Sikap santun
Santun berarti berkata lembut dan bertingkah laku halus dan baik. Sopan santun dalam arti luasnya yaitu suatu tingkah laku yang mencerminkan sikap seseorang terhadap orang lain dengan tujuan menghormati orang lain dalam bersikap. Seperti yang ada dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 83 berikut ini:
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israel (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baik kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil dari kamu, dan kamu selalu berpaling. (QS Al Baqarah 2:83).
Adapun contoh santun dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya menghormati orang-orang yang lebih tua, tidak memotong pembicaraan dan berbicara lembut kepada siapa pun.
C. Malu
Malu berarti menahan diri dari perbuatan tercela. Merasa malu jika hendak melakukan perbuatan yang tercela dan dilarang oleh Allah Swt. Jika perbuatan yang baik maka tidak perlu merasa malu. Karena rasa malu bersumber dari keimanan dan pengakuan akan kebesaran Allah Swt.. malu yang bukan karena Allah Swt. akan menimbulkan perilaku malas dan rendah diri.
Rasa malu akan selalu mendatangkan kebaikan karena bisa menghalangi manusia dari perbuatan yang keji. Adapun manfaat memiliki sifat malu diantaranya:
1.
Mencegah diri dari perbuatan yang buruk
2. mendorong berbuat kebaikan
3.
Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah Swt.
Dengan penjelasan tentang perilaku terpuji yang berupa tata krama, diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menciptakan kenyamanan dan ketenangan hidup karena selalu terhindar dari perbuatan yang tercela dan selalu diliputi dengan kebaikan.***
0 Comments