Ticker

6/recent/ticker-posts

Pentingnya Memahami Makna Infak dalam Islam

Manusia diciptakan oleh Allah Swt.  dengan segala kesempurnaan yang dimiliki dan tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan Allah Swt. yang lainnya baik  makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan atau makhluk mati seperti gunung bulan dan matahari.

Semua makhluk ciptaan Allah Swt. sudah diatur rezekinya, tak terkecuali dengan manusia yang sudah diberikan keistimewaan berupa  akal dan hati nurani yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Maka dengan karunia berupa akal dan hati nurani hendaklah dipergunakan dengan sebaik mungkin. Salah satunya ketika memiliki banyak rezeki maka tugasnya yaitu dengan meinfakkan atau memberikan kepada mereka yang membutuhkan.

Makna Infak dalam Islam

Kata infak berasal dari bahasa Arab “infaq”.  Menurut bahasa artinya membelanjakan atau menafkahkan. Sedangkan menurut istilah artinya menafkahkan atau membelanjakan sebagian harta benda yang dimiliki  di jalan yang diridhai Allah Swt. dalam waktu yang tidak terbatas.

Dengan berinfak maka berarti melakukan pemberian yang bersifat materi, yaitu harta atau benda yang diberikan kepada orang lain sesuai dengan kemampuan. Penjelasan ini sesuai dengan perintah Allah Swt.  dalam surat At Talaq ayat 7 berikut ini: 

 

لِيُنفِقۡ ذُو سَعَةٖ مِّن سَعَتِهِۦۖ وَمَن قُدِرَ عَلَيۡهِ رِزۡقُهُۥ فَلۡيُنفِقۡ مِمَّآ ءَاتَىٰهُ ٱللَّهُۚ لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا مَآ ءَاتَىٰهَاۚ سَيَجۡعَلُ ٱللَّهُ بَعۡدَ عُسۡرٖ يُسۡرٗا ٧

Artinya: Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (Q.S. At Talaq: 7).

Ayat di atas memberikan penjelasan tentang pentingnya melakukan infaq sesuai dengan kemampuan, jika mampu dengan uang berikanlah dengan uang, mampu dengan makanan harus diberikan jika mampunya hanya dengan perkataan berikannlah nasehat yang penuh dengan kebaikan.

Menginfakkan harta yang dimilki di jalan Allah Swt. dengan nilat yang ikhlas tidak akan berakhir sia-sia, karena nantinya akan mendapatkan pahala sesuai dengan yang dijanjikan Allah Swt. bahkan akan berlipat-lipat ganda pahala yang diberikan Allah Swt. sesuai dengan penjelasan dalam Al-Qur’an di bawah ini:

 

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنۢبُلَةٖ مِّاْئَةُ حَبَّةٖۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ ٢٦١

Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah: 261)

Sebagai generasi muslim haruslah senantiasa berinfaq atau berjiwa pemurah tidak saja dicintai manusia tetapi juga dicintai oleh Allah Swt. ia akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Cara melatih untuk bersifat pemurah adalah:

a.       Suka memberi makan atau hadiah kepada orang miskin, tetangga, saudara, dan teman-teman

b.      Menyadari bahwa harta yang kita miliki adalah amanah Allah yang di dalamnya ada hak orang lain yang harus kita berikan

c.       Meyakini bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan akan mendapat balasan dari Allah Swt.

Semoga bermanfaat!


Post a Comment

0 Comments