Manusia
diciptakan oleh Allah Swt. dengan segala
kesempurnaan yang dimiliki dan tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan Allah Swt.
yang lainnya baik makhluk hidup seperti
hewan dan tumbuhan atau makhluk mati seperti gunung bulan dan matahari.
Semua
makhluk ciptaan Allah Swt. sudah diatur rezekinya, tak terkecuali dengan
manusia yang sudah diberikan keistimewaan berupa akal dan hati nurani yang tidak dimiliki oleh
makhluk lain. Maka dengan karunia berupa akal dan hati nurani hendaklah
dipergunakan dengan sebaik mungkin. Salah satunya ketika memiliki banyak rezeki
maka tugasnya yaitu dengan meinfakkan atau memberikan kepada mereka yang
membutuhkan.
Makna
Infak dalam Islam
Kata
infak berasal dari bahasa Arab “infaq”. Menurut
bahasa artinya membelanjakan atau menafkahkan. Sedangkan menurut istilah
artinya menafkahkan atau membelanjakan sebagian harta benda yang dimiliki di jalan yang diridhai Allah Swt. dalam waktu
yang tidak terbatas.
Dengan berinfak maka berarti melakukan pemberian yang bersifat materi, yaitu harta atau benda yang diberikan kepada orang lain sesuai dengan kemampuan. Penjelasan ini sesuai dengan perintah Allah Swt. dalam surat At Talaq ayat 7 berikut ini:
لِيُنفِقۡ ذُو سَعَةٖ مِّن
سَعَتِهِۦۖ وَمَن قُدِرَ عَلَيۡهِ رِزۡقُهُۥ فَلۡيُنفِقۡ مِمَّآ ءَاتَىٰهُ ٱللَّهُۚ
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا مَآ ءَاتَىٰهَاۚ سَيَجۡعَلُ ٱللَّهُ بَعۡدَ
عُسۡرٖ يُسۡرٗا ٧
Artinya:
Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang
disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah
kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa
yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah
kesempitan. (Q.S. At Talaq: 7).
Ayat
di atas memberikan penjelasan tentang pentingnya melakukan infaq sesuai dengan
kemampuan, jika mampu dengan uang berikanlah dengan uang, mampu dengan makanan
harus diberikan jika mampunya hanya dengan perkataan berikannlah nasehat yang
penuh dengan kebaikan.
Menginfakkan
harta yang dimilki di jalan Allah Swt. dengan nilat yang ikhlas tidak akan
berakhir sia-sia, karena nantinya akan mendapatkan pahala sesuai dengan yang
dijanjikan Allah Swt. bahkan akan berlipat-lipat ganda pahala yang diberikan
Allah Swt. sesuai dengan penjelasan dalam Al-Qur’an di bawah ini:
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ
أَمۡوَٰلَهُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ
فِي كُلِّ سُنۢبُلَةٖ مِّاْئَةُ حَبَّةٖۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ
وَٰسِعٌ عَلِيمٌ ٢٦١
Artinya:
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)
lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah: 261)
Sebagai
generasi muslim haruslah senantiasa berinfaq atau berjiwa pemurah tidak saja
dicintai manusia tetapi juga dicintai oleh Allah Swt. ia akan memperoleh
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Cara
melatih untuk bersifat pemurah adalah:
a. Suka memberi makan atau
hadiah kepada orang miskin, tetangga, saudara, dan teman-teman
b. Menyadari bahwa harta
yang kita miliki adalah amanah Allah yang di dalamnya ada hak orang lain yang
harus kita berikan
c. Meyakini bahwa setiap
kebaikan yang kita lakukan akan mendapat balasan dari Allah Swt.
Semoga bermanfaat!
0 Comments