Ticker

6/recent/ticker-posts

Materi PAI Kelas XI Tentang Iman Kepada Rasul-Rasul Allah Swt.

 




Setiap pergantian zaman selalu ada pemimpin yang menjadi panutan dan kiblat percontohan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa masyarakat lemah dan selalu membutuhkan arah dan petunjuk menuju kebaikan dan kebahagiaan yang hakiki.

Salah satu contoh pemimpin yang selalu dinantikan adalah dengan hadirnya para rasul-rasul Allah Swt. sebagai sosok yang bisa mengarahkan dan selalu dinantikan ajaran-ajarannya. Sehingga menjadi penting kiranya sebagai umat Islam harus bisa meyakini terhadap adanya para rasul tersebut.

Pengertian Iman kepada Rasul-rasul Allah Swt.

Iman secara bahawa artinya yakin atau percaya, sedangkan secara istilah adalah meyakini dengan hati,  mengucapkan dengan lisan, dan mengerjakan dengan perbuatan. Sedangkan iman kepada para rasul adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa rasul-rasul itu benar-benar utusan Allah Swt. yang ditugaskan untuk memberikan bimbingan kepada umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia akhirat. Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah Swt. berikut ini:

 

وَمَا نُرۡسِلُ ٱلۡمُرۡسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَۖ فَمَنۡ ءَامَنَ وَأَصۡلَحَ فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ ٤٨

Artinya: Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. (Q.S. Al An’am/6: 48).

Iman kepada rasul merupakan salah satu bagian dari rukun yang enam selain iman kepada Allah Swt. iman kepada malaikat, iman kepada kitab suci, iman kepada hari kiamat dan iman kepada qada dan qadar yang menjadi sebuah kewajiban bagi segenap umat Islam untuk bisa meyakini keberadaannya. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an di bawah ini:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ ءَامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ مِن قَبۡلُۚ وَمَن يَكۡفُرۡ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلَۢا بَعِيدًا ١٣٦

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya (Q.S. an-Nisa/4:136)

Perlu diteketahui bahwa bahwa nabi dan rasul memiliki perbedaan yang cukup jelas, yaitu  nabi adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah Swt. untuk dirinya sendiri dan tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada  umatnya. Sedangkan rasul adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah Swt. untuk dirinya sendiri dan mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada  umatnya.

Selanjutnya agar para siswa bisa mengetahui terhadap silsiah rasul maka tugas yang harus dikerjakan siswa adalah membuat gambar yang jelas dan tepat tentang silsilah rasul dari Nabi Adam as. sampai Nabi Muhammad Saw.

Selamat belajar

 

 

Post a Comment

0 Comments