Setiap pergantian zaman selalu ada pemimpin yang menjadi panutan
dan kiblat percontohan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi salah
satu bukti bahwa masyarakat lemah dan selalu membutuhkan arah dan petunjuk
menuju kebaikan dan kebahagiaan yang hakiki.
Salah satu contoh pemimpin yang selalu dinantikan adalah dengan
hadirnya para rasul-rasul Allah Swt. sebagai sosok yang bisa mengarahkan dan
selalu dinantikan ajaran-ajarannya. Sehingga menjadi penting kiranya sebagai
umat Islam harus bisa meyakini terhadap adanya para rasul tersebut.
Pengertian Iman kepada Rasul-rasul Allah Swt.
Iman secara bahawa artinya yakin atau percaya, sedangkan secara
istilah adalah meyakini dengan hati,
mengucapkan dengan lisan, dan mengerjakan dengan perbuatan. Sedangkan iman
kepada para rasul adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa rasul-rasul itu
benar-benar utusan Allah Swt. yang ditugaskan untuk memberikan bimbingan kepada
umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia akhirat. Sebagaimana ditegaskan
dalam firman Allah Swt. berikut ini:
وَمَا نُرۡسِلُ ٱلۡمُرۡسَلِينَ
إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَۖ فَمَنۡ ءَامَنَ وَأَصۡلَحَ فَلَا خَوۡفٌ
عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ ٤٨
Artinya:
Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar
gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan
perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka
bersedih hati. (Q.S. Al An’am/6: 48).
Iman kepada rasul merupakan salah satu bagian dari
rukun yang enam selain iman kepada Allah Swt. iman kepada malaikat, iman kepada
kitab suci, iman kepada hari kiamat dan iman kepada qada dan qadar yang menjadi
sebuah kewajiban bagi segenap umat Islam untuk bisa meyakini keberadaannya. Hal
ini ditegaskan dalam Al-Qur’an di bawah ini:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوٓاْ ءَامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِي نَزَّلَ
عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ مِن قَبۡلُۚ وَمَن يَكۡفُرۡ بِٱللَّهِ
وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ
ضَلَٰلَۢا بَعِيدًا ١٣٦
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian,
maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya (Q.S. an-Nisa/4:136)
Perlu diteketahui bahwa bahwa nabi dan rasul
memiliki perbedaan yang cukup jelas, yaitu
nabi adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah Swt. untuk
dirinya sendiri dan tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada umatnya. Sedangkan rasul adalah manusia
pilihan yang diberi wahyu oleh Allah Swt. untuk dirinya sendiri dan mempunyai
kewajiban untuk menyampaikan kepada
umatnya.
Selanjutnya agar para siswa bisa mengetahui terhadap
silsiah rasul maka tugas yang harus dikerjakan siswa adalah membuat gambar yang
jelas dan tepat tentang silsilah rasul dari Nabi Adam as. sampai Nabi Muhammad
Saw.
Selamat belajar
0 Comments