Manusia
diciptakan oleh Allah Swt. dengan sebaik-baik penciptaan dan merupakan makhluk paling sempurna
dibandingkan makhluk lainnya. Ciptaan-ciptaan inilah sudah disesuaikan dengan
ukurannya masing-masing. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. berikut ini:
إِنَّا كُلَّ شَيۡءٍ خَلَقۡنَٰهُ بِقَدَرٖ ٤٩
Artinya:
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (Q.S. Al-Qamar
[54]:49).
Dengan mengetahui ukuran yang sudah ditentukan oleh
Allah Swt. segala penciptaan manusia maka tugas manusia adalah senantiasa
bersyukur atas segala penciptaan Allah Swt. adanya si kaya, miskin, kulit hitam
dan putih semuanya sudah disesuaikan dengan kemampuan dan ukurannya.
Dengan senantiasa bersyukur atas segala penciptaan
Allah Swt. maka akan menghilangkan sikap menyalahi terhadap takdir yang sudah
ditentukan. Ini menjadi penting tentang iman kepada qada dan qadar nya Allah
Swt.
Pengertian iman kepada qada dan qadar
Iman dalam pengertiannya adalah yakin atau percaya.
Qada berarti hukum. Perintah, kehendak atau keputusan, dan qadar adalah ukuran,
ketetapan dan ketentuan. Sedangkan jika digabungkan iman kepada qada dan qadar
adalah percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menentukan
segala sesuatu bagi makhluknya.
Ada empat prinsip dalam beriman kepada qada dan
qadar, diantaranya:
1.
Meyakini
ilmu Allah Swt. yang qadim, dan mengetahui perbuatan manusia sebelum mereka
melakukannya
2.
Meyakini
bahwa semua qadar Allah Swt. telah tertulis di Lauh Mahfuzh
3.
Meyakini
adanya kehendak Allah Swt. yang berlaku dan kekuasaan-Nya yang bersifat
menyeluruh
4.
Meyakini
bahwa Allah Swt. adalah zat yang mewujudkan makhluk.
Dengan keempat prinsip yang menjadi pegangan hidup
manusia dalam meyaini akan adanya qada dan qadar Allah Swt. maka manusia akan
selalu berusaha meningkatkan terhadap ketakwaannya.
Percaya akan adanya takdir yang sudah ditentukan
oleh Allah Swt. sejak zaman azali bukan berarti diam dan memasrahkan sepenuhnya
kepada kekuasaan Allah Swt. akan tetapi manusia juga memiliki kewajiban untuk
senantiasa berusaha. Usaha dalam Islam sendiri disebut dengan ikhtiar.
Selain beikhtiar kita juga diperintahkan untuk
berdoa, sebuah niat pengharapan kepada Allah Swt. agar segala hajat dan usaha
yang dilakukan dapat segera teraksana dengan baik.
Selanjutnya selain beikhtiar dan berdoa maka tugas
yang terakhir adalah bertawakal kepada Allah Swt. artinya menyerahkan segala
keputusannya kepada Allah Swt. dengan
begitu maka nantinya akan menerima atas segala keputusan yang akan diberikan
oleh Allah Swt. apapun kejadian akhirnya.
Untuk menilai kemampuan siswa setelah membaca materi
tentang iman kepada qada dan qadar, maka perlu kiranya semua siswa bisa
menjawab soal kognitif berikut ini:
1. Jelaskan bahwa ikhlas
terhadap qada dan qadar Allah Swt. merupakan kewajiban bagi setiap muslim!
2. Bagaimanakah ciri-ciri
orang yang beriman kepada qada dan qadar?
3. Mengapa manusia
diwajibkan untuk selalu berikhtiar dalam menjalani kehidupannya?
4. Jelaskan keutamaan
ikhtiar dalam meyakini qadar!
Selamat belajar!
0 Comments