Ticker

6/recent/ticker-posts

Teks Pidato tentang Adab Bersosial Media Generasi Milenial

 

 


 




Dalam tulisan ini, mengetengahkan topik tentang teks pidato yang berkaitan dengan dunia yang sedang dialami oleh generasi milenial. Harapannya melalui teks pidato ini, diharapkan para generasi milenial bisa semakin mwaws diri dan leboh berhati-hati dalam melakukannya aktivitasnya dengan dunia teknologi, khususnya media sosial.

adapun teks pidatonya adalah sebagai berikut:

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillaahi wa Kafaa Wasshalaatu Wassalaamu ‘Alan Nabiyyil Musthafaa Wa ‘Alaa ‘Alihii Washahbihi Ahlisshidqi wal Wafaa, ‘Amma ba’du

 

Yang saya hormati Bapak dewan juri

Yang saya hormati para panitia yang bertugas

Serta teman-teman seperjuangan yang saya cintai.

 

Syukur dan puji marilah kita sanjungkan kepada Ilahi rabbi, yang telah mencurahkan nikmat-Nya yang tiada bertepi. Sehingga kita dapat hadir di tempat yang barokah ini, guna untuk mengikuti lomba TECHNOLOGY AND ISLAMIC COMPETITION 2025

Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW. Beliau laksana purnama di waktu malam, memberi petunjuk ke jalan kebaikan, untuk menyelamatkan umat manusia di dunia dan di hari kemudian.


Hadirin wal Hadirat Yang Berbahagia.

                Masa muda merupakan masa yang penuh dengan harapan, penuh dengan cita-cita dan penuh dengan romantika-romantika cinta. Indahnya masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, fikiran masih cermat, wajah yang cantik memikat, walaupun ada sedikit jerawat, akan tetapi tidaklah gawat karena masih banyak obat di apotik terdekat. Oleh karena itu, pantas bila para remaja dan pemuda merupakan salah satu penentu maju dan mundurnya suatu Negara. Sesuai dengan fitrahnya, pemuda dan remaja merupakan tulang punggung suatu Negara, penerus estafet perjuangan terhadap agama dan bangsanya. Seorang pujangga Mesir yang bernama Syekh Mustofa Al-Ghalayaini lewat sebuah syairnya yang indah pernah berkata :

 

اِنَّ فىِ يَدِ السُّبَّانِ اَمْرَ اْلاُمَّةِ وَفىِ اَقْدَامِهَا حَيَاتَهَا

(Inna fii Yadi Subbani Amral Ummati Wafii Aqdaamihaa Hayaatahaa)

“Sesungguhnya di tangan pemudalah letaknya suatu ummat, dan di kaki merekalah terdapat kehidupan ummat” 

Hadirin wal Hadirat Yang Berbahagia.

Pada kesempatan kali ini, izinkan saya menyampaikan pidato tentang:

Adab Bersosial Media Generasi Milenial”

 Adab pertama yang harus diperhatikan seorang muslim dalam bermedia sosial adalah Muraqabah (merasa selalu diawasi Allah). Apapun yang kita sebarluaskan di media sosial, termasuk niat dibalik postingan tersebut harus disadari bahwa Allah Maha Mengetahui. Dengan selalu merasa diawasi Allah kita hanya akan menggunakan media sosial untuk hal-hal yang membawa maslahat. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

 

اِنْ تُبْدُوْا شَيْـًٔا اَوْ تُخْفُوْهُ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا

Artinya: “Jika kamu menampakkan sesuatu atau menyembunyikannya, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab: 54).

Seorang muslim harus senantiasa meningkatkan keimanan, mempererat persaudaraan, mengokohkan kerukunan, dan tidak mengajak kepada hal-hal yang maksiat. Penting bagi seorang Muslim untuk melakukan tabayyun (klarifikasi) ketika mendapatkan informasi yang belum tentu kebenarannya.

Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Hujurat: 6:

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.“

Kedua, Seorang Muslim dalam menyampaikan informasi harus dengan benar. Islam mengajarkan opini yang jujur dan didasarkan pada bukti dan fakta serta diungkapkan dengan tulus. Tidak menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya di media sosial. Istilah ini disebut qaul zur yang berarti perkataan buruk atau kesaksian palsu.

Firman Allah SWT pada Q.S. Al-Hajj: 30:

 ذٰلِكَ وَمَنْ يُّعَظِّمْ حُرُمٰتِ اللّٰهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ عِنْدَ رَبِّهٖۗ وَاُحِلَّتْ لَكُمُ الْاَنْعَامُ اِلَّا مَا يُتْلٰى عَلَيْكُمْ فَاجْتَنِبُوا الرِّجْسَ مِنَ الْاَوْثَانِ وَاجْتَنِبُوْا قَوْلَ الزُّوْرِ ۙ

 Artinya: “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.” Perintah untuk amar ma’ruf nahi munkar idealnya juga dipedomani seorang Muslim dalam bermedsos. Sudah saatnya media sosial harus dipergunakan untuk mengajak kepada kebaikan, menyalurkan konten positif melalui berbagai platform yang saat ini banyak digemari masyarakat. Sosial media seperti Youtube, Tiktok, Twitter, Facebook, Instagram, dsb merupakan media yang tepat dan mudah untuk menyebarluaskan kebaikan yang bertanggungjawab. Dan kita harus menjadi orang-orang yang masuk dalam golongan amar ma'ruf nahi munkar.

Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran: 104:

 وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” Semoga, di tengah arus globalisasi dan gencarnya informasi yang tiada henti setiap detiknya saat ini, kita semakin bijaksana dan arif dalam bermedsos ria.  Akhlak yang mencerminkan pribadi Muslim harus terus dipedomani sehingga berbagai fasilitas dan kemudahan zaman dapat membawa maslahat untuk umat dan bangsa.

Demikian yang bisa saya sampaikan. Terima kasih atas segala perhatian, mohon maaf atas semua kekhilafan. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Akhirul kalam.

﴾ السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Teks pidato ini dikutip dari Nu online

Post a Comment

0 Comments