Ticker

6/recent/ticker-posts

Ingin Menulis Novel, Identifikasi Pengertian dan Unsurnya Berikut Ini!

 



Bagi sebagian masyarakat, sepertinya sudah pernah menonton serial film Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih yang diadaptasi dari novel karya Habiburrahman El Shirazy atau serial film Harry Potter yang juga adaptasi dari novel karya J.K Rowling. Dua penulis ini menjadi fenomenal di masanya karena telah menjadikan Khazanah baru kepenulisan novel menjadi sangat diperhitungkan. Hal ini menjadi bukti nyata akan investasi soal dan budaya dari tiap negara bisa terdokumetasi dengan baik dan dikenal banyak orang tidak hanya ditingkat lokal saja, melainkan bisa sampai ke tingkat global.

Lalu apa sebenarnya novel itu? Novel dalam pengertiannya yaitu salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa fiksi. Panjang tulisan mencapai ratusan halaman. Di dalam novel ditemukan berbagai permasalahan kompleks yang dialami tokoh. Permasalahan tersebut berkembang dan dapat mengubah nasib tokohnya.

Novel memiliki unsur-unsur pembangun. Dilansir dari buku Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas 12, Unsur pembangun dalam novel ada yang berasal dari dalam cerita itu sendiri atau disebut dengan unsur intrinsik dan ada yang berasal dari luar cerita atau disebut dengan unsur ekstrinsik.

Unsur intrinsik dalam novel terdiri dari tema, penokohan, plot atau alur, latar, sudut pandang, dan amanat. Berikut penjelasan mengenai unsur-unsur tersebut:

1.    Tema

Tema merupakan ide, gagasan, atau pandangan hidup pengarang yang melatarbelakangi terciptanya suatu karya sastra. Untuk menentukan tema, diperlukan pemahaman atas keseluruhan cerita, bukan hanya dari sebagian cerita. Kehadiran tema dalam cerita terimplisit dan merasuki keseluruhan cerita.

Berbagai cerita yang diangkat dalam novel menitik beratkan pada aspek pengalaman, baik pribadi maupun sosial. Pengalaman tersebut bisa berkaitan dengan percintaan, agama, harga diri, kepahlawanan dan seterusnya.

2.    Penokohan

Penokohan merupakan tokoh-tokoh rekaan yang diciptakan pengarang untuk mendukung cerita. Dalam perspektif Nurgiyanto, tokoh cerita adalah manusia-manusia yang dimunculkan dalam sebuah karya fiksi baik narasi atau drama yang oleh pembaca diinterpretasikan memiliki kualitas moral dan keinginan tertentu berupa ungkapan dalam kata dan apa saja yang dilakukan. Penokohan ini terdiri dari:

a.    Tokoh utama dan tokoh tambahan

Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam fiksi dan ditampilkan secara terus menerus sehingga terasa mendominasi sebagian besar cerita. Sedangkan tokoh tambahan lazimnya tidak dipentingkan bahkan sangat sedikit ditampilkan.

 

b.    Tokoh protagonis dan tokoh antagonis

Tokoh protagonis merupakan tokoh yang dikenal sebagai pahlawan, penuh kebaikan artinya tokoh yang perwujudan, aturan-aturan, dan nilai-nilai yang sesuai bagi pembacanya. Sedangkan tokoh yang menjadi penyebab terjadinya perselisihan disebut tokoh antagonis (jahat). Tokoh yang berlawanan dengan tokoh protagonis secara langsung atau tidak langsung bersifat fisik atau batin.

3.    Plot atau alur

Plot merupakan keseluruhan rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita, namun secara khusus plot bukan sekadar rangkaian peristiwa yang termuat dalam konflik-konflik tertentu. Alur adalah jalinan cerita yang mempunyai kausalitas sampai memiliki kepaduan atau keutuhan dalam suatu peristiwa.

Alur atau jalannya sebuah cerita dapat dibagi menjadi lima bagian. Kelima tahap ini adalah tahap situasi, mulai konflik, peningkatan konflik, klimaks dan penyelesaian. Berdasarkan urutan waktu, alur dibagi atas tiga bagian, yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran.

4.    Latar atau setting

Latar atau setting  biasa disebut juga landas tumpu. Hal ini mengarah pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan-lingkungan social tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.

5.    Sudut pandang

Sudut pandang atau point of view merupakan cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita. Secara garis besar, sudut pandang dibagi dua, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.

Sudut pandang orang pertama ditandai dengan kata “aku” yang menunjukkan si pencerita dan berperan sebagai tokoh cerita atau menjadi orang pertama pelaku utama dan orang pertama pelaku sampingan. Sedangkan orang ketiga ditandai dengan kata “dia” atau langsung menyebutkan nama tokoh.

6.    Amanat

Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam sebuah cerita. Pesan dalam sebuah cerita mencerminkan pandangan hidup pengarang, misalnya tentang nilai-nilai kebenaran.

Selanjutnya unsur eksrinsik novel yaitu faktor-faktor di luar novel itu sendiri yang dapat memengaruhi atau memberikan konteks terhadap karya sastra tersebut. Unsur-unsur tersebut meliputi latar belakang pengarang, kondisi sosial-budaya saat novel di tulis, dan nilai-nilai yang terkandung dalam novel.

1.    Latar belakang pengarang

Latar belakang pengarang meliputi kehidupan, pengalaman hidup dan pandangan hidup pengarang yang dapat memengaruhi tema, pesan, dan gaya bahasa dalam novel.

2.    Kondisi sosial-budaya

Kondisi sosial-budaya ini meliputi kondisi sosial dan budaya yang berlaku di masyarakat saat novel tersebut ditulis.

3.    Nilai-nilai

Nilai-nilai yang dimaksudkan ini meliputi nilai moral, social, budaya dan nilai estetika.

Semoga Bermanfaat

Post a Comment

0 Comments