Ticker

6/recent/ticker-posts

Materi Kelas 6 tentang Puasa Sunah: Perhatikan Makna, Jenis dan Waktu Pelaksanaannya!

 

Setiap bulan Ramadan, setiap umat Islam memiliki kewajiban untuk melaksanakan ibadah puasa. Kewajiban ini berlaku seperti kewajiban rukun Islam lainnya, seperti salat, zakat, dan haji bila mampu. Materi kali ini focus pembahasannya pada puasa sunah, yaitu puasa yang dikerjakan di luar puasa Ramadan.

Selain puasa Ramadan yang wajib dilaksanakan, adapula puasa sunah yang juga memiliki keutamaan yang besar. Berikut penjelasan tentang makna, jenis dan waktu pelaksanaan puasa sunah yang harus diketahui umat Islam!

A.   Makna puasa sunah

Dalam pengertiannya, puasa adalah menahan diri dari segala apapun yang bisa membatalkan puasa, dimulai dari terbitnya fajar dan berakhir sampai terbenamnya matahari. Sedangkan puasa sunah adalah puasa yang tidak wajib dilakukan, akan tetapi jika dilaksanakan akan mendapatkan pahala dan keutamaannya.

Tujuan pelaksanaan ibadah puasa sunah adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan mendapatkan pahala dari-Nya.

B.   Jenis puasa sunah dan waktu pelaksanaannya

1.    Puasa Syawal

Puasa Syawal adalah puasa yang dikerjakan selama enam hari di bulan Syawal setelah tanggal 1 Syawal. Hal ini berdasarkan pada sabda Rasulullah Saw.: “Barang siapa puasa pada bulan Ramadan kemudian diikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawal sama seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim).

2.    Puasa Senin dan Kamis

Puasa Senin dan Kamis adalah puasa yang dilakukan pada hari Senin dan Kamis.  Adapun sabda Rasulullah Saw. Yang berkaitan dengan puasa Senin-Kamis sebagai berikut: “Amal-amal manusia diperiksa pada hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa, sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

3.    Puasa ‘Asyura

Puasa ‘Asyura adalah puasa yang dilakukan pada hari “Asyura, yakni tanggal 10 di bulan Muharram. Dalam hadis disebutkan. “Adapun puasa pada hari ‘Asyura, aku memohon kepada Allah Swt. agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim).

4.    Puasa Tasu’a

Puasa Tasu’a adalah puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 9 Muharram, dengan tujuan untuk mengiringi puasa sunah pada tanggal 10 Muharam. Puasa ini dilakukan sebagi pembeda pelaksanaan puasa orang Yahudi dan Nasrani.

5.    Puasa ‘Arafah

Puasa ‘Arafah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 bulan Dzulhijjah. Keutamaan puasa ‘Arafah ini dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. Berikut: “Puasa ‘Arafah out dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”  (HR. Muslim).

6.    Puasa Sya’ban

Puasa Sya’ban adalah puasa sunah yang dilakukan di bulan Sya’ban. Puasa ini bertujuan untuk mempersiapkan fisik dan mental untuk berpuasa wajib pada bulan Ramadan.

7.    Puasa Ayammul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh disebut juga puasa Abyad. Ayyam artinya hari-hari, kata bidh artinya artinya putih. Puasa Abyad yaitu puasa pada hari-hari putih, artinya hari Ketika bulan purnama bersinar terang berwarna putih. Puasa ini dilakukan sejak tanggal 13,14, 15 hijriah setiap bulannya pada kalender hijriah. Kecuali di tanggal 13 Dzulhijjag, tidak boleh berpuasa karena termasuk hari Tasyrik yang haram berpuasa.

8.    Puasa Daud

Puasa Daud adalah puasanya Nabi Daud as., yakni puasa yang dilakukan selang-seling setiap harinya (sehari puasa sehari tidak). Rasulullah Saw. Bersabda: “Puasa yang paling dicintai Allah Swt. adalah puasa Nabi Daud as. Beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (HR. Nasa’i)

 

Semoga Bermanfaat!



Post a Comment

0 Comments