Setiap
bulan Ramadan, setiap umat Islam memiliki kewajiban untuk melaksanakan ibadah
puasa. Kewajiban ini berlaku seperti kewajiban rukun Islam lainnya, seperti
salat, zakat, dan haji bila mampu. Materi kali ini focus pembahasannya pada
puasa sunah, yaitu puasa yang dikerjakan di luar puasa Ramadan.
Selain
puasa Ramadan yang wajib dilaksanakan, adapula puasa sunah yang juga memiliki
keutamaan yang besar. Berikut penjelasan tentang makna, jenis dan waktu
pelaksanaan puasa sunah yang harus diketahui umat Islam!
A. Makna puasa sunah
Dalam pengertiannya, puasa adalah
menahan diri dari segala apapun yang bisa membatalkan puasa, dimulai dari terbitnya
fajar dan berakhir sampai terbenamnya matahari. Sedangkan puasa sunah adalah
puasa yang tidak wajib dilakukan, akan tetapi jika dilaksanakan akan
mendapatkan pahala dan keutamaannya.
Tujuan pelaksanaan ibadah puasa sunah
adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan mendapatkan pahala
dari-Nya.
B. Jenis puasa sunah dan waktu
pelaksanaannya
1.
Puasa
Syawal
Puasa Syawal
adalah puasa yang dikerjakan selama enam hari di bulan Syawal setelah tanggal 1
Syawal. Hal ini berdasarkan pada sabda Rasulullah Saw.: “Barang siapa puasa
pada bulan Ramadan kemudian diikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawal
sama seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim).
2.
Puasa
Senin dan Kamis
Puasa Senin
dan Kamis adalah puasa yang dilakukan pada hari Senin dan Kamis. Adapun sabda Rasulullah Saw. Yang berkaitan
dengan puasa Senin-Kamis sebagai berikut: “Amal-amal manusia diperiksa pada
hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa,
sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
3.
Puasa
‘Asyura
Puasa ‘Asyura
adalah puasa yang dilakukan pada hari “Asyura, yakni tanggal 10 di bulan
Muharram. Dalam hadis disebutkan. “Adapun puasa pada hari ‘Asyura, aku
memohon kepada Allah Swt. agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun
sebelumnya.” (HR. Muslim).
4.
Puasa
Tasu’a
Puasa Tasu’a
adalah puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 9 Muharram, dengan tujuan untuk
mengiringi puasa sunah pada tanggal 10 Muharam. Puasa ini dilakukan sebagi
pembeda pelaksanaan puasa orang Yahudi dan Nasrani.
5.
Puasa
‘Arafah
Puasa ‘Arafah
adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 bulan Dzulhijjah. Keutamaan puasa ‘Arafah
ini dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Sebagaimana
sabda Rasulullah Saw. Berikut: “Puasa ‘Arafah out dapat menghapuskan dosa
setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim).
6.
Puasa
Sya’ban
Puasa Sya’ban
adalah puasa sunah yang dilakukan di bulan Sya’ban. Puasa ini bertujuan untuk
mempersiapkan fisik dan mental untuk berpuasa wajib pada bulan Ramadan.
7.
Puasa
Ayammul Bidh
Puasa Ayyamul
Bidh disebut juga puasa Abyad. Ayyam artinya hari-hari, kata bidh artinya
artinya putih. Puasa Abyad yaitu puasa pada hari-hari putih, artinya hari Ketika
bulan purnama bersinar terang berwarna putih. Puasa ini dilakukan sejak tanggal
13,14, 15 hijriah setiap bulannya pada kalender hijriah. Kecuali di tanggal 13
Dzulhijjag, tidak boleh berpuasa karena termasuk hari Tasyrik yang haram
berpuasa.
8.
Puasa
Daud
Puasa Daud
adalah puasanya Nabi Daud as., yakni puasa yang dilakukan selang-seling setiap
harinya (sehari puasa sehari tidak). Rasulullah Saw. Bersabda: “Puasa yang
paling dicintai Allah Swt. adalah puasa Nabi Daud as. Beliau berpuasa sehari
dan berbuka sehari.” (HR. Nasa’i)
Semoga
Bermanfaat!
0 Comments