Menurut Laba & Rinayanthi (2018 :15)
karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang pengetahuan (science) dan
teknologi yang berbentuk ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya
ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah,
berdasarkan data dan fakta (observasi, eksperimen, kajian pustaka). Bentuk
karya ilmiah dapat berupa karya ilmiah remaja, karya ilmiah populer, karya
artikel jurnal, laporan kajian (riset), skripsi, tesis, dan disertasi.
Struktur karya ilmiah terdiri atas tiga
bagian. Berikut ini akan dibahas beberapa bagian penting dari struktur karya
ilmiah tersebut.
1.
Bagian Awal
a. Judul
Judul dapat dengan jelas dan singkat
menunjukkan isi karya ilmiah. Judul menunjukkan subjek penelitian, tujuan
penelitian, metode penelitian, dan ruang lingkup atau batasan penelitian.
Penulisan judul dapat dilakukan dengan dua cara, yakni (1) menggunakan huruf
kapital pada seluruh huruf judul; dan (2) menggunakan huruf kapital pada awal
kata, kecuali kata tugas.
b. Nama Penulis dan Afiliasi
Nama penulis artikel ilmiah ditulis
tanpa menggunakan gelar. Nama belakang tidak boleh disingkat karena akan
digunakan saat dikutip oleh orang yang menggunakan karya ilmiah tersebut
sebagai acuan. Afiliasi adalah nama institusi tempat penulis bekerja atau
bersekolah.
c. Abstrak
Abstrak berupa rangkuman karya ilmiah
dalam satu paragraf singkat.
d. Kata Kunci
Kata kunci mewakili topik sesuai bidang
ilmu yang dikupas atau dianalisi dalam karya ilmiah tersebut.
2.
Bagian Inti
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian yang
menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
manfaat penelitian.
i.
Latar
belakang memberikan uraian singkat tentang topik penelitian, penyebab timbulnya
masalah, dan pentingnya pembahasan topik tersebut. ii. iii. iv. b.
ii.
Rumusan
masalah menyiratkan masalah yang akan dibahas oleh penulis terkait dengan
pertanyaan mengapa dan bagaimana pada pilihan topik.
iii.
Tujuan
penelitian adalah pernyataan mengenai capaian pembahasan yang sesuai dengan
rumusan masalah.
iv.
Manfaat
penelitian adalah penjelasan mengenai kegunaan penelitian karya ilmiah
tersebut.
b. Kerangka Teoretis
Bagian ini disebut juga landasan teori
atau kajian pustaka. Kerangka teoretis berisi penjelasan mengenai kajian
beberapa penelitian sebelumnya dan kajian teori-teori yang relevan dengan topik
permasalahan. Pada bagian ini disampaikan juga mengenai hipotesis penulis.
c. Metodologi Penelitian
Berisi langkah-langkah atau prosedur
penelitian yang mencakup persiapan, penentuan sumber data, pengumpulan data,
pengolahan, dan pelaporan.
d. Pembahasan
Menurut Muchlisin (2018: 25), pembahasan
menjelaskan makna yang terungkap dari hasil. Penjelasan ini juga mengenai makna
ilmiahnya dibanding dengan teori yang berlaku di kalangan ilmuwan.
e. Simpulan dan Saran
Menurut Muchlisin (2018: 25), simpulan
harus mengacu kepada tujuan. Pada simpulan, tujuan harus terjawab dengan tegas.
Hasil penelitian disampaikan apa adanya walaupun kurang sesuai dengan hipotesis
awal. 197 Bab 6 Berperan dalam Konservasi Alam Indonesia lewat Karya Ilmiah
Pemahaman peneliti tentang perspektif dari hasil penelitian ini terhadap dampak
maupun kegunaannya pada ilmu pengetahuan maupun pengambil kebijaksanaan dapat
dituliskan sebagai saran.
3.
Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
Berupa deretan referensi atau sumber
pustaka yang dibaca dan dipakai dalam menyusun karya ilmiah. Semua sumber
pustaka baik berupa buku, artikel jurnal, maupun yang berasal dari internet
ditulis berurutan secara alfabetis.
Menurut Muchlisin (2018: 26), penulisan
daftar pustaka berbeda-beda pada setiap jurnal. Acuan penulisan daftar pustaka
antara lain gaya Harvard (Harvard style) seperti pada Teks 1, gaya APA
(American Psychological Association style) seperti pada Teks 2. Secara umum,
cara penulisan sumber pustaka adalah sebagai berikut: Nama Penulis (susunan
nama penulis pertama dibalik). Tahun Terbit. Judul Pustaka. Kota terbit:
Penerbit.
Sebagai contoh pada karya ilmiah
’Karakteristik Vegetasi Habitat Orang Utan (Pongo pygmaeus morio) di Hutan Tepi
Sungai Menamang, Kalimantan Timur’, salah satu sumber pustaka adalah buku
‘DasarDasar Ekologi’ yang ditulis E. P. Odum. Penulisan sumber pustaka dalam
daftar pustaka sebagai berikut:
Odum, E. P. 1993. Dasardasar Ekologi. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
b. Lampiran (jika ada)
Lampiran biasanya berupa data tambahan
atau data pendukung yang tidak dimasukkan dalam naskah utama.
Semoga Bermanfaat
Dikutip berdasarkan buku Bahasa Indonesia Kelas II
19 Comments
Nah ini yang perlu anak anak kelas 11 ketahui
ReplyDeleteBiar nanti pas dikasih tugas bikin karya ilmiah gak bingung lagi
Tinggal nyari bahan yang pas untuk ditulis
Materi ini sangat bagus dan bermanfaat. Biasanya akan ada tugas sekolah juga. Bahkan ada lomba karya ilmiah juga. dan materi ini juga sangat membantu saat menyusun tulisannya nanti.
ReplyDeleteBermanfaat sekali ini materinya pak, anak-anak sekolah butuh banget untuk menghadapi tugas karya ilmiah.
ReplyDeleteKarena kadang bikin laporan tuh suka bingung mulainya dari mana, tapi dengan struktur ini, setidaknya bisa lebih terarah dan gak asal nulis. Apalagi kalau nanti harus bikin skripsi, bisa jadi latihan awal biar gak kaget.
Seperti menyusun naskah cerita juga ya, karena struktur karya ilmiah menjadi tiga bagian utama: bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal mencakup judul, nama penulis dan afiliasi, abstrak, serta kata kunci. Bagian inti terdiri dari pendahuluan, kerangka teoretis, metodologi penelitian, pembahasan, serta simpulan dan saran. Sementara itu, bagian akhir berisi daftar pustaka. Penjelasan yang disertai dengan kutipan dari sumber-sumber terpercaya, seperti Laba & Rinayanthi (2018) dan Muchlisin (2018), jadinya menambah kredibilitas dan kejelasan informasi yang disampaikan.
ReplyDeleteIMHo, artikel ini gak hanya berguna bagi murid yang tengah menyusun karya ilmiah tapi juga bagi para guru deh. Jadi agar sama2 memahami lebih dalam mengenai struktur karya ilmiah tersebut.
Anakku masih mau kelas 7 tapi gak ada salahnya diajari ilmu untuk kelas 11 kayak gini. Memang untuk menulis karya ilmiah harus nurut pakem ya, gak bisa ngawur / mengarang bebas.
ReplyDeleteSangat bermanfaat sekali nih terkait Karya Ilmiah. Anak-anak terutama kelas 11 mesti sudah familiar dan terbiasa menyusun karya ilmiah. Jadi pas ada kebutuhan harus membuat karya ilmiah, mereka sudah bisa serta terlatih.
ReplyDeleteBermanfaat banget tulisannya. Terima kasih.
Anak-anak yang baru akan memulai menulis Karya Tulis Ilmiah, pastinya butuh panduan ini. Pastinya gak mudah karena harus melihat contohnya terlebih dahulu. Namun secara kerangka, sudah bisa melihat dan menuliskan berdasarkan Struktur karya ilmiah yang benar. Tinggal pengembangannya agar penulisannya lengkap.
ReplyDeleteMaterinya lengkap ya dan akan sangat bermanfaat bagi anak-anak. Mereka perlu sekali untuk melihat dengan detail tahap demi tahapnya, supaya karya lebih maksimal.
ReplyDeletesekarang kalo mau bikin karya ilmiah makin gampang ya berkat internet. dulu tuh aku paling bingung bikin daftar pustaka. apalagi kalo penulisnya banyak hehe. tulisan ini bakalan ngebantu banget buat adek2 kelas 11
ReplyDeletepembuatan karya ilmiah jadi makin apik kalau tahu strukturnya.
ReplyDeletepaling yang suka ribet itu nyari sumbernya, baik itu data buku apalagi data di lapangan. Semangat selalu buat adek-adek kelas 11
Paling ngeper kalau ada lomba artikel yang bentuknya karya ilmiah, serasa bikin skripsi sampai bab 3. Emang harus buka info seperti ini dulu untuk memastikan paternnya karil. Kadang sulit mbedain antara karya ilmiah dan karya tulis.
ReplyDeleteBaca ini berasa lagi kuliah metodologi penelitian, dan jadinya mengingatkan saya juga dalam sebuah penulisan terutama karya ilmiah kalau di kampus, harus mempunyai struktur penulisan yang baik dan benar agar tulisan kita juga mudah untuk dipahami
ReplyDeleteBaca tulisan ini saya jadi inget dulu pas nyusun KTI. Udah sidang proposal, terus dikomen soal cara penulisan. Harus diperbaiki deh. Memang sebaiknya paham dulu bagaimana cara penulisan yang baik biar hasilnya juga lebih maksimal
ReplyDeleteKelas 11 artinya kelas 2 SMA ya? Aku lupa2 inget pas kelas segitu udah dikasi materi bikin karya ilmiah atau belum ya hehe. Ingetnya yang pasti zaman kuliah fikasi materi ini sejak awal, udah ngurusin metodologi hehe. Kyknya pas SMA udah juga cuma zaman dulu keknya kurang praktik ya. Seingatku ada lomba KIR tapi itu oun gk semua ikut. Sekarang kyknya diberikan lebih awal jadi kelas 3 SMA dan kuliah udah siap dan terbiasa ya? #cmiiw
ReplyDeleteWah pas banget nih anakku mau ikut lomba karya ilmiah jadi bisa mempelajari strukturnya dari artikel ini Terima kasih yaa bermanfaat banget..
ReplyDeletewah ini materi yg sangat berharga.
ReplyDeleteanak-anak bisa kian menguasai dan menyukai belajar bahasa Indonesia ya
supaya generasi emas tergapai dan bangga dgn Bahasa persatuan kita.
Kelas 11 berarti kelas 2 SMA ya kak, senangnya sudah diajari materi karya ilmiah ini jadi next bikin skripsi sudah biasa dan sistematis dalam penyusunannya karena sejak SMA sudah diajarkan keren.
ReplyDeletePanduan yang lengkap mengenai karya ilmiah, materi yang bakal terpakai sampai kuliah nanti. Semakin sering berlatih dan belajar untuk anak sekolah membuat karya ilmiah maka makin terasah kepekaanya, bermanfaat bgt kl buat kuliah nanti
ReplyDeletePenjelasan tentang struktur karya ilmiah ini sangat membantu, terutama untuk pelajar yang sedang mulai belajar menulis secara sistematis. Penjabaran tiap bagian terasa jelas dan praktis, cocok banget buat dijadikan acuan saat menyusun tugas sekolah atau penelitian kecil.
ReplyDelete